Perusahaan Alat Kesehatan Terbesar Di Dunia – Pada tahun 2016, terlihat bahwa jumlah perusahaan yang bermain di industri teknologi medis lokal mengalami peningkatan. Namun, industri lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan peralatan medis dalam negeri.
Kebutuhan akan alat kesehatan semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini serupa dengan pertumbuhan pelayanan kesehatan, khususnya penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional atau yang dikenal dengan JKN.
Perusahaan Alat Kesehatan Terbesar Di Dunia
Keadaan ini membuat Indonesia bergantung pada negara lain untuk memasok obat, terutama untuk obat yang memiliki teknologi tinggi dimana obat tersebut tidak dapat diproduksi oleh perusahaan lokal.
Alat Kesehatan Indonesia Catat Transaksi Rp338,9 Miliar Di Jerman
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, industri lokal mampu memenuhi 48,5 persen standar minimal peralatan rumah sakit tipe A. Di rumah sakit tipe C, 66,6 persen peralatan kesehatan dapat menggunakan produk rumah tangga.
Di sisi lain, kami memiliki beberapa obat yang banyak diunduh. Oleh karena itu, penting bagi Mitra Wirausaha untuk memanfaatkan peluang ini. Secara khusus, pada artikel kali ini kita akan membahas kemungkinan ekspor obat-obatan Indonesia. Mari berdiskusi
Rata-rata, antara tahun 2016 dan 2018, 92 persen produk farmasi yang izin edarnya di Indonesia didominasi oleh produk impor dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Eropa, Tiongkok, dan Jepang. Sisanya hanya 8 persen produk obat rumahan yang memiliki izin edar yang beredar di Indonesia.
Pada tahun 2016, Jerman merupakan pemasok obat-obatan terbesar ke Indonesia dengan nilai USD 176.521 ribu atau setara dengan 2,5 triliun rupiah atau menyumbang 16,8 persen dari total nilai impor sebesar 3.114 ton (4,9%). .
Produsen Pesawat Terbesar, Siapa Pemilik Perusahaan Boeing?
Pemasok terbesar kedua adalah Tiongkok dengan nilai USD 135.477 ribu atau setara dengan Rp 1,95 triliun (12,9%) dengan volume impor sebesar 17.390 ton (27,7%) dan merupakan pemasok terbesar dari sisi volume, disusul Amerika Serikat. senilai USD121,728 ribu atau setara Rp1,75 triliun (11,6%) dengan volume 1.606 ton (2,6%) dan impor dari Jepang sebesar USD111,562 ribu atau setara Rp1,6 triliun (10,6%) dengan berat 7.401 ton (4018%).
Selain negara-negara tersebut, negara lain seperti Singapura, Malaysia, Republik Korea, Thailand, Perancis, Italia, Belanda, Inggris, Vietnam, Filipina, Taiwan dan lain sebagainya memasok peralatan kesehatan ke Indonesia, dengan besaran nilai tertera pada meja.
Akibat peristiwa tersebut, pemerintah berniat menguasai pasar farmasi sebesar 40 persen pada tahun 2030. Salah satu landasan hukum untuk mencapai tujuan tersebut adalah Permenkes No. Sektor farmasi, dimana peraturan ini mengamanatkan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan secara mandiri. Hal ini termasuk peningkatan kapasitas, peningkatan investasi baru dan penguatan pasar farmasi.
Bisnis. Sebagaimana dicatat oleh Friends of Entrepreneurs, banyak bisnis yang terpaksa melakukan perampingan. Selain itu, beberapa bisnis terpaksa tutup.
Contoh Perusahaan Manufaktur Indonesia (berbagai Sektor)
Namun setiap negara berusaha untuk memenuhi kebutuhan obat atau yang disebut dengan obat untuk negaranya di masa pandemi ini. Acara ini memberikan peluang bagi industri farmasi lokal untuk mempercepat kerja guna memenuhi kebutuhan, baik di dalam maupun luar negeri.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Didi Sumedi bahwa potensi ekspor obat-obatan Indonesia sebesar $4,54 miliar atau setara Rp63,4 triliun pada tahun 2021. Kemampuan tersebut berasal dari a keseimbangan kegiatan teknis lokal.
Besarnya kapasitas produksi teknologi kedokteran dalam negeri tidak sebanding dengan kebutuhan rumah tangga, dimana peralatan kesehatan kita harus kurang mampu bekerja.
Oleh karena itu, pasar saham tampaknya berada pada waktu yang tepat. Bahkan, potensinya diperkirakan lebih tinggi karena sebagian besar pabrik belum meningkatkan produksinya.
Katalog Alat Kesehatan Dalam Negeri 2018
Tahun lalu hanya mencapai US$ 2,47 juta, sedangkan baju potong senilai US$ 20,29 juta. Nilai penjualan masker pada tahun yang sama sebesar US$ 75,19 juta untuk masker bedah dan US$ 74,09 juta untuk masker berbahan non woven.
Oleh karena itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan hingga Agustus 2020, pelaku usaha di Indonesia berhasil mengekspor masker dan alat kesehatan lainnya untuk mencegah Covid-19 hingga US$ 209,4 juta atau setara. Rp 2,97 triliun (harga Rp 14.200 per dolar AS).
Jumlah tersebut berasal dari masker bedah US$ 73,3 juta, masker kain US$ 62,2 juta, dan masker kain US$ 36,9 juta.
Untuk mendukung produk buatan Indonesia agar bisa menjangkau pasar internasional, BSN telah bermitra melalui Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan organisasi yang mewakili negara-negara di dunia yang dokumennya disetujui jaminan hasil produk buatan Indonesia.
Menengok Pabrik Alkes Uji Diagnostik Di Dalam Negeri
Selain itu, saat ini terdapat 15 Lembaga Penilaian Kesesuaian yang disetujui oleh KAN, sehingga memberikan kemudahan bagi perusahaan di industri farmasi untuk menguji dan menerbitkan sertifikat dengan Simbol Akreditasi KAN.
Hal ini penting karena Lembaga Penilaian Kesesuaian yang disetujui KAN dapat menerapkan standar pengakuan internasional. Peluang yang ditemukan dengan cara ini tidak hanya menjangkau pasar lokal saja, namun juga bisa menjangkau pasar internasional.
Sebagaimana dicatat oleh Friends of Entrepreneurs, obat-obatan dan pengobatan merupakan dua komponen terbesar dari total biaya kesehatan saat ini. Peralatan medis seperti mesin rontgen (x-ray), CT-scan, MRI, Cath Lab, USG, serta peralatan preventif dan medis lainnya.
Sementara itu, produsen farmasi lokal terus mengurangi ketergantungan terhadap barang impor dengan mulai memproduksi produk medis unik seperti APD.
Industri Alat Dan Bahan Kedokteran Dalam Negeri
Misalnya beberapa negara pengekspor seperti Korea Selatan, Belanda, Perancis, Australia, Amerika Serikat, Kenya dan Afrika Selatan. Di sisi lain, negara yang menjadi sasaran pelepasan masker tersebut antara lain Singapura, China, Malaysia, dan Hong Kong.
Pemerintah Indonesia harus mengekspor sejumlah alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis ke Korea Selatan. Hak tersebut merupakan bentuk kompensasi karena pemerintah membeli bahan baku dari Korea Selatan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebanyak 1 juta PEO.
Hal ini biasa terjadi dalam kerja sama antar negara untuk memenuhi kebutuhan logistik terkait Covid-19. Selain itu, pemerintah tidak ingin mengambil risiko kekurangan APD kecuali pemerintah bekerja sama dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan pasokan dalam negeri.
Meskipun kami mengirimkan APD ke luar negeri, mitra bisnis dapat yakin bahwa kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi. Dijelaskan, Indonesia merupakan salah satu negara produsen APD terbesar di dunia dan juga memiliki kontrak pasokan APD ke beberapa negara seperti Korea Selatan dan Jepang.
Informasi Perusahaan Tongkang Terbesar Di Indonesia Yang Hadir Dengan Beberapa Layanan
Produk kesehatan Indonesia mendapat kekuatan pemasaran tersendiri di Amerika Serikat setelah mengikuti Florida International Medical Exposition (FIME) 2021 yang digelar pada 1-3 September 2021 di Miami, Florida.
Dalam pameran kali ini, produk farmasi Indonesia mempunyai potensi bisnis lebih dari Rp 150 miliar. Keikutsertaan Indonesia dalam pameran farmasi tahunan terbesar di AS ini dipastikan bekerja sama dengan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia.
Selain pameran, FIME juga menyelenggarakan konferensi dan seminar untuk meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai industri farmasi. Dalam pameran ini, Indonesia memperkenalkan tiga produk alat pelindung diri (APD) kesehatan yang telah berpengalaman di luar negeri dan memenuhi standar sertifikasi berbagai negara, yaitu PT Meditech Manufaktur Indonesia, PT Pan Brothers Tbk, dan PT Sugih Instrumentdo (ABN).
Selain itu, jika dilihat dari statistiknya, total nilai produk kesehatan dengan kode HS 9018 di Amerika Serikat pada Januari hingga Juni 2021 tercatat sebesar USD 15,18 miliar. Jumlah tersebut lebih tinggi 20,71 persen dibandingkan nilai periode yang sama tahun 2020.
Amsar Prima Mandiri
Selain menjadi pasar yang sangat besar bagi industri farmasi Indonesia, terdapat berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini terkait dengan farmasi.
Meski berbagai produk teknologi kesehatan seimbang dan seimbang, namun menurut data DMA, Indonesia masih kekurangan produksi masker N95 yang bisa digunakan setiap bulannya hingga 360.000 per bulan.
Di Indonesia saat ini hanya bisa diproduksi 250 ton per bulan. Padahal, kebutuhan tahunan bahan baku ini jauh lebih tinggi dari angka tersebut.
Selain itu, Randy H. Teguh selaku Sekretaris Jenderal Gakeslab juga mengakui bahwa masih terdapat kendala dalam perluasan ekspor di sisi bawah yaitu persaingan pasar dari segi harga, kapasitas produksi dan teknologi dimana teknologi tersebut digunakan Indonesia rendah. tingkat. gaya teknis.
Dorong Perluasan Akses Pasar Eropa Perusahaan Alkes Indonesia Catatkan Kerja Sama Dan Transaksi Dagang Di Medica 2023
Permasalahan mendasar ini membuat Indonesia tidak mampu bersaing dengan negara produsen farmasi lain seperti Tiongkok dan India. Selain itu, Indonesia harus mengimpor bahan baku dari kedua negara tersebut. Oleh karena itu, jika China dan India menaikkan harga bahan baku sebesar 1-2 persen, maka akan berdampak juga pada harga produk Indonesia.
Tantangan lain yang sering dihadapi Indonesia adalah peraturan obat yang diberlakukan oleh negara pengekspor, yang seringkali dianggap memberatkan produsen dalam negeri. Salah satunya adalah tawaran untuk mendapatkan izin dari negara tujuan melalui proses uji ekonomi. Saat ini ujian sertifikasi ISO sangat sulit di Indonesia.
Meski Sahabat Wirausaha menghadapi banyak tantangan dalam ekspor obat-obatan, pemerintah mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan produktivitas sektor publik dengan membuka kembali penggunaan masker dan alat pelindung diri (APD).
Hal itu tertuang dalam Peraturan Kementerian Perdagangan (Permendag) Nomor 57 Tahun 2020 tentang Penyediaan Bahan Baku Masker, Masker, dan Alat Pelindung Diri.
Hospital Expo Ke 35: Pameran Industri Kesehatan Terbesar Di Indonesia, Karya Pratama Menjadi Salah Satu Peserta
Bagaimana Mitra Bisnis ingin meningkatkan kemampuan mengekspor perbekalan kesehatan? Mari berpartisipasi dalam kesehatan global dengan menjadi pemain perbekalan kesehatan di luar negeri. Kami mendukung kebutuhan obat-obatan lokal dan internasional. Pertahankan semangat dan pertumbuhan yang bahagia, rekan-rekan pengusaha!
Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, mohon bantu kami dengan membagikannya kepada teman-teman Anda. Jangan lupa like, share dan komentar pada artikel ini sahabat bisnis sekalian.
#UKM Ayo
Perusahaan logistik terbesar di dunia, perusahaan terbesar di dunia, alat terbesar di dunia, perusahaan parfum terbesar di dunia, alat berat terbesar di dunia, perusahaan distributor alat kesehatan terbesar di indonesia, perusahaan alat kesehatan terbesar di indonesia, perusahaan mlm terbesar di dunia, perusahaan investasi terbesar di dunia, perusahaan furniture terbesar di dunia, perusahaan skincare terbesar di dunia, perusahaan alat berat terbesar di dunia