Penyakit Lupus Merupakan Penyakit Autoimun Yang Dapat Terjadi Akibat Brainly – Hingga saat ini, systemic lupus erythematosus (SLE) atau yang lebih dikenal dengan sebutan lupus merupakan penyakit autoimun yang banyak ditakuti. Penyakit yang juga dikenal dengan sebutan “Seribu Wajah” ini kerap menyerang berbagai organ tubuh seseorang, mulai dari jantung, hati, paru-paru, ginjal, dan organ penting lainnya.
Autoimun adalah suatu kondisi dimana kekebalan tubuh seseorang yang seharusnya dapat melindungi tubuh dari bakteri, kuman dan berbagai penyakit, justru menyerang atau merusak organ dalam tubuh. Mulai dari ginjal, hati, jantung, paru-paru, dan seluruh bagian tubuh lainnya bisa terkena dampaknya. Dari kepala sampai kaki. Sementara itu, SLE atau lupus hanyalah salah satu jenis penyakit autoimun yang paling umum.
Penyakit Lupus Merupakan Penyakit Autoimun Yang Dapat Terjadi Akibat Brainly
Autoimun dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari bakat bawaan atau faktor genetik, lingkungan, hingga infeksi sebelumnya yang mungkin diturunkan saat masih muda.
Surya Husadha Hospital
Lupus yang dikenal juga dengan penyakit seribu wajah merupakan salah satu jenis penyakit autoimun. Hal ini karena gejalanya sangat bervariasi. Sangat mungkin seseorang penderita lupus dirawat di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya jika hanya salah satu organ saja yang terkena, seperti jantung, ginjal, atau hati.
Untuk memastikan seseorang mengidap penyakit autoimun, perlu dilakukan pemeriksaan secara bertahap dan menyeluruh. Namun, ada sejumlah gejala awal yang bisa menjadi pertanda. Antara lain sensitif dan tidak nyaman terkena sinar matahari. Bahkan, mereka tidak mau melihat matahari atau terkena sinar matahari, hingga mereka merasa sesak napas saat terkena sinar matahari.
Gejala lain yang umum dialami penderita lupus adalah Malares, atau kemerahan pada kulit pipi kanan dan kiri. Kemudian muncul bintik-bintik merah atau coklat di sekujur tubuh. Mereka juga sering mengalami radang sendi berupa sariawan dan nyeri, sehingga sering merasa lemas, pusing, dan rambut rontok.
Saat lupus mulai menyerang organ dalam seseorang, seperti jantung atau paru-paru, biasanya penderitanya akan merasakan sejumlah gejala seperti sesak napas. Jika ginjal terserang maka urine akan berbusa, sering vertigo dan berbagai gejala lainnya.
Myastheia Gravis, Penyakit Autoimun Pelemah Otot
Ada beberapa tahapan pengujian yang harus dilakukan untuk memastikan seseorang mengidap penyakit lupus. Tes ini cukup mahal, mulai dari tahap awal berupa tes antibodi anti-nuklir, tes anti-dsDNA hingga tes pelengkap C3 dan C4.
Seperti penyakit lainnya, penderita lupus terbagi menjadi tiga kategori. Yaitu ringan, sedang dan berat. Penderita penyakit lupus berat yang ditandai dengan gejala kejang, sesak napas, atau bahkan kehilangan kesadaran, sebaiknya mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Penderita lupus yang parah harus mendapat obat melalui infus.
Jenis obat yang biasa diberikan pada penderita lupus adalah imunosupresan. Obat ini berfungsi menekan sistem kekebalan tubuh. Tujuannya untuk mengendalikan atau mengurangi serangan pada organ tubuh. Pasalnya, daya tahan tubuh penderita lupus terlalu kuat dan meronta sehingga justru menyerang tubuh sendiri.
Namun, tentu ada risiko pemberian imunosupresan untuk menekan atau memblokir sistem kekebalan tubuh yang terlalu kuat. Salah satunya adalah pasien akan menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu, pengobatan imunosupresif harus dikurangi atau dikurangi seiring berjalannya waktu untuk mengurangi risiko ini.
Lupus Tidak Terkontrol Bisa Sebabkan 6 Komplikasi Ini
Penderita lupus yang telah mendapat pengobatan imunosupresif juga harus berhati-hati, mengingat kerentanannya terhadap infeksi. Misalnya saja jika Anda sedang terserang flu maka Anda tidak membutuhkan antibiotik, maka dengan kondisi ini sebaiknya Anda memperhatikan perlunya penggunaan antibiotik sejak awal.
Mengingat pengobatan penyakit autoimun memerlukan pemeriksaan yang bertahap, cermat, dan mahal, maka sangat disarankan agar Anda memiliki program asuransi kesehatan atau mengikuti program asuransi kesehatan, seperti BPJS, sejak dini.
Perlu diketahui juga bahwa penyakit autoimun ini sering menyerang wanita berusia lanjut. Data menunjukkan prevalensi perempuan terkena lupus mencapai 80 hingga 85 persen. Sedangkan laki-laki hanya 15-20 persen.
Wanita berisiko tinggi terkena lupus karena memiliki hormon estrogen yang lebih tinggi dibandingkan pria. Terutama bagi wanita yang sudah menstruasi. Ibu hamil yang mengalami lonjakan hormon juga akan lebih rentan terkena penyakit lupus.
Yuk, Mengenal Apa Itu Penyakit Lupus
Namun, semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinannya terkena lupus. Hal ini sejalan dengan menurunnya kadar hormon estrogen dalam tubuh.Singkatnya, lupus merupakan penyakit autoimun sistemik dengan tanda dan gejala klinis yang luas. Penyakit ini ditandai dengan peradangan luas pada pembuluh darah dan jaringan tubuh yang bersifat episodik (datang dan pergi). Penyebab penyakit lupus belum diketahui secara pasti. Kombinasi faktor genetik dan lingkungan paling sering diduga sebagai penyebab penyakit ini. Sementara itu, paparan sinar matahari, penyakit menular, dan obat-obatan tertentu diduga menjadi faktor pemicu gejala lupus.
Sekitar 90% penderita lupus adalah perempuan, sebagian besar berusia antara 16-59 tahun. Dari data pasien lupus anak yang berobat ke Drs. Di Yogyakarta pada Januari 2013 hingga Oktober 2019, pasiennya sebanyak 138 orang. Sebagian besar adalah perempuan dengan usia rata-rata 14 tahun saat didiagnosis.
Lupus disebut sebagai penyakit seribu wajah karena gejalanya dapat menyerang banyak organ dalam tubuh. Gejala sistemik yang biasa terjadi adalah demam terus-menerus (suhu >38°C), mudah lelah, gangguan makan yang menyebabkan penurunan berat badan parah dan rambut rontok.
Langkah selanjutnya untuk memastikan diagnosis penyakit ini adalah dengan melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang, khususnya penanda autoimun, yaitu antibodi ANA (anti-nuklear) dan anti-ds-DNA (anti-double-stranded DNA) yang meningkat. pada pasien lupus.
Termasuk Penyakit Autoimun, Waspadai Ini Sederet Gejala Lupus
Gejala dan tanda lupus yang luas terkadang membuat sulit dikenali dan menyebabkan keterlambatan diagnosis. Yang dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini sejak awal adalah SALURI (Periksa Lupus Mandiri) yang dapat diakses di website Kementerian Kesehatan (http://www.p2ptm.kemenkes.go.id). Ada 11 pertanyaan, dan bila 4 diantaranya 11 pertanyaan yang sesuai dengan kondisi putra atau putri anda, maka segera konsultasikan ke Poliklinik Alergi Imunologi Anak atau Lupus Center (SLC) RSUP Dr. Deteksi Dini Anemia Defisiensi Besi pada Anak Deteksi Dini HPV Kalkulator Kebutuhan Protein Anak Tes Rotavirus Gangguan Kecemasan Tingkat Cek Stres Lihat semua
Deteksi Dini HPV Apakah Anda Berisiko Tertular HPV? Lihat Selengkapnya Kalkulator BMI Apakah Berat Badan Anda Ideal? Lihat selengkapnya Kalkulator Kebutuhan Kalori Berapa banyak kalori yang Anda butuhkan setiap hari? Lihat selengkapnya
HestiNutrisi•2 bulan Yakin kebutuhan protein Si Kecil tercukupi? Lihat faktanya di sini!HestiParenting•2 bulan Tanya Dr. Hans Natanael Sp.A dalam komunitas Hello Sehat Parenting
Anda mungkin pernah mendengar tentang lupus. Meski familiar dengan namanya, namun belum banyak yang mengetahui apa sebenarnya penyakit lupus, penyebab hingga pengobatannya.
Mengenal Penyakit Lupus
Namun pada penderita lupus (odapus), antibodi yang dimilikinya justru menyerang sel tubuhnya sendiri. Akibatnya, odapus lebih rentan terkena infeksi atau peradangan.
Peradangan akibat lupus dapat menyerang berbagai organ tubuh, termasuk persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.
Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (CDDATIN), pada tahun 2016 terdapat 2.166 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan diagnosis penyakit lupus.
Namun angka tersebut dinilai berbeda dengan angka di lapangan karena tidak semua kasus dilaporkan dan banyak masyarakat yang tidak menyadari dirinya mengidap odapus.
Ini Dia Gejala Gejala Awal Bila Penyakit Autoimun Lupus Muncul
Berdasarkan data yang ada, odapus lebih sering terjadi pada wanita. Terutama mereka yang masih berada pada usia produktif yakni sekitar 15-50 tahun.
Meski belum diketahui secara pasti, sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Annals of the Rheumatic Disease menunjukkan bahwa risiko terkena lupus pada wanita lebih besar karena gen kromosom yang dibawanya.
Lupus merupakan penyakit yang dikenal dengan sebutan “penyakit 1000 wajah”. Istilah ini muncul karena gejalanya mirip dengan banyak penyakit lainnya. Akibatnya, penyakit ini sulit dideteksi sejak dini.
Orang dengan riwayat keluarga lupus biasanya memiliki hasil tes DNA autoimun yang positif. Namun, kecenderungan tersebut tidak selalu menyebabkan kondisi autoimun.
Pahami Penyakit Lupus Yang Menyerang Sistem Kekebalan Tubuh , Kenali Gejala, Pencegaham Dan Pengobatannya
Faktanya, penyakit autoimun ini lebih banyak menyerang wanita. Fenomena ini dapat dijelaskan oleh hormon seks yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh wanita dan pria yang keduanya sangat berbeda.
Tubuh wanita lebih banyak memproduksi dan menggunakan hormon estrogen, sedangkan tubuh pria mengandalkan hormon yang disebut androgen.
Estrogen dikenal sebagai hormon “peningkat kekebalan”. Artinya, perempuan mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dibandingkan laki-laki.
Mengutip laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari, asap rokok, infeksi virus tertentu, dan obat-obatan dapat meningkatkan risiko penyakit autoimun.
Hari Lupus Sedunia, Kenali 5 Cara Cegah Penyakit Autoimun Ini
Zat-zat tersebut dapat memicu respon peradangan yang nantinya dapat mendorong pembentukan auto-antibodi, yaitu antibodi yang menyerang jaringan tubuh sendiri.
Oleh karena itu, proses diagnosis penyakit autoimun biasanya dilakukan melalui serangkaian tes, seperti tes urin, tes darah, dan tes antibodi.
Dokter biasanya akan meninjau riwayat kesehatan keluarga, melakukan pemeriksaan kesehatan secara umum, dan menyarankan pasien menjalani biopsi kulit dan ginjal.
Jika hasil tes menunjukkan Anda fit, dokter akan meresepkan pengobatan sesuai kondisi kesehatan Anda.
Kulit Gatal Dan Bersisik: Gejala Penyakit Autoimun?
Karena penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, maka pengobatan dengan odapus dilakukan untuk mencegah kambuhnya gejala, mengurangi intensitas gejala, mencegah kerusakan organ, menurunkan respon imun, dan mencegah komplikasi.
NSAID merupakan obat pereda nyeri yang biasa diberikan kepada odapus untuk mengatasi nyeri, demam, dan bengkak pada persendian. Contoh obat NSAID adalah naproxen, motrin, dan ibuprofen.
Kebanyakan NSAID tidak memerlukan resep, tetapi beberapa obat dengan dosis dan efek samping yang kuat memerlukan resep.
Pengobatan dengan odapus memerlukan obat anti malaria untuk mengatasi gejala nyeri sendi, ruam kulit, radang selaput jantung, dan demam, yang juga biasa terjadi pada pasien malaria.
Hidup Dengan Penyakit Autoimun
Sayangnya, obat kortikosteroid memiliki efek samping jangka panjang, seperti penambahan berat badan, tulang lebih rapuh, serta peningkatan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes.
Obat imunosupresif bekerja dengan cara menurunkan kerja sistem kekebalan tubuh. Obat jenis ini sangat diperlukan bagi orang yang daya tahan tubuhnya terlalu dominan.
Odapus rentan terhadap penyakit sendi dan tulang. Olahraga teratur dapat membantu Odapus menjaga kesehatan tulang dan persendian.
Kebiasaan merokok akan memperburuk penyakit ini. Odapus siapa
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Penyakit lupus autoimun, penyakit lupus merupakan penyakit autoimun yang dapat terjadi akibat brainly, lupus merupakan penyakit autoimunitas yang terjadi akibat brainly, apa itu penyakit autoimun lupus, lupus merupakan penyakit autoimun yang terjadi akibat, penyakit jantung koroner terjadi akibat penyumbatan endapan, lupus merupakan penyakit autoimunitas yang terjadi karena, penyakit glaukoma dapat terjadi pada orang yang berusia, obat penyakit lupus autoimun, ciri ciri penyakit autoimun lupus, wasir merupakan gangguan yang terjadi pada organ, penyakit lupus merupakan penyakit autoimun yang dapat terjadi akibat